Iranian, What Is Best To Serve Them ?

6:36 AM oryza.sativa 2 Comments

Malam Selasa kemarin, mas Adam dan saya diundang makan malam di rumah Mr. Reza. Acara makan malam sederhana , non formal, dan full ramah tamah. Kami tiba di rumah Mr. Reza jam 19.40.
Malam itu untuk pertama kalinya saya bertemu istri Mrs. Reza, Khonume Shahnooz. Beliau wanita cantik, lembut, terawat, wangi, bersenyum manis, dan penuh canda tawa.

Ia menyapa saya dengan pelukan dan ciuman di pipi --bergantian pipi kanan dan kiri sebanyak 3x, khas Iran--, dan menyapa mas Adam --juga-- dengan pelukan.. --wakwaaaaaaw.. i i iiniii .... untuk......perttttttama kalinya... saya melihat suami saya dipeluk wanita lain yang bukan muhrim,, tepat di depan mata saya,, hikhikhikhik..

Walaupun khonume Shahnooz adalah wanita yang seumuran dengan Ibu saya --bahkan lebih tua--  jujur, saya sempat tidak bergeming waktu melihat itu, dan agak gak ridho juga sebenarnya. Ya,, memang,, saya sepenuhnya paham dan sadar bahwa itu adalah pelukan sayang dari orangtua ke --yang sudah dianggap sebagai-- anaknya sendiri.

Oh God.. im so not ready for whatever they called as globalization or western influence or whatsoever..

Ah konservatif sekali saya ini ternyata.. 
Saya serahkan sepiring --lagi-lagi-- dadar gulung isi peach ke khonume Shahnooz. Ia menyambut dengan senyuman dan menanyakan apa isinya,

"it is indonesian dessert, eggroll with peach filling"
"mikhoriim,,later"
searah jarum jam dari ki-ka ; Saale, Saale's mom, Khonume Shahnooz, me.

Khonume Shahnooz tidak begitu lancar berbahasa Inggris dan fasih berbicara Svenska, --keluarga Mr. Reza emigrasi ke Swedia pada tahun 1973, waktu itu mereka pengantin baru-- jadilah malam itu ia berbicara campur aduk antara Svenska, Inggris, dan Farsi. Terdengar lucu. Imut-imut, bahkan :D.

Sering kali ketika membuka percakapan dengan saya beliau keceplosan berbicara dalam Svenska --hampir setiap kali-- dan meneruskan kalimatnya juga dalam Svenska, ya saya cuma bisa tersenyum dan menanggapi dengan 

"che khonum?"

lalu ia senyum dan baru sadar ia menggunakan bahasa yang sama sekali tidak saya mengerti. Ya jag maklum, namanya juga udah fyrtio tahun levande i Swedia, jadi bawaannya smaprat in Svenska terus :D

Tidak lama setelah saya duduk dan menikmati teh yang disajikan, khonume Shahnooz memanggil saya ke kamarnya.waktu itu dia memegang sebuat tas karton merah dan dari situ ia mengelarkan sebuah dress --daster-- bertali warna pink motif bunga dengan potongan baby doll. Lalu ia meregangkan karet yang ada di bagian dada dan dipaskan kepinggang saya [harusnya kedada tapi dipas-in ke pinggang..haha] sambil cekikikan --serius ngikik abiss!!-- dia mengatakan

"i thought you are small"
"hmmm...its okay it will fit me"
"i travel to thailand, this is for you"

lalu dengan semangat dan antusias dia mengeluarkan dan menunjukkan kalung aksesoris bebatuan, anting berbentuk layang-layang berwarna perak, dompet koin kecil berwarna pink, dan --ini yang gak umum-- bath glove.. sambil meragakan mandi ia berkata,

"this one,, when you --meragakan mandi menggosok badan sambil menikmati kucuran air shower:D-- you remember me.."
"oooh you are so sweet,, thanks khonum"

lalu lanjut,sambil berbisik-bisik dan mengedipkan sebelah mata, menunjukkan l******e

"you wear it for Adam"
"hahahaha,, you naughty"

Yang terakhir dikeluarkan dari tas karton merah itu adalah hijab, bermotif kotak kotak kecil berwarna hitam putih, khonume Shahnooz hanya berkata dengan datar,

"and this one"
"ooh thank you so much khonum,, kheili ziyaad"
"azizam, Hohesh mikunam"

Lalu kami keluar kamar, dan saya menunjukkan tas merah berisi hadiah itu pada Mr. Reza dan berterimakasih

"its normal,, you are like a daughter to us.. enjoy it"

Kami duduk di living room,sambil menonton televisi. Di atas meja Ada dua mangkuk berisi ciki rasa keju, sekeranjang buah [timun, peach, plum, pisang], saat itu khonume Shahnooz bertanya pada saya,

"Ory.. dig..hmm ..tu.. hijab dust dari?"
ia menanyakan apakah saya suka dengan hijab [jilbab/kerudung] ,awalnya saya agak bingung dengan pertanyaannya, saya jawab,
"Bale,, dust daram"

ia melanjutkan,
"Tu dust darii yo Adam dust dore? "

Disitulah baru saya mengerti bahwa ia menanyakan apakah saya memakai jilbab karena keinginan saya atau keinginan Adam. Saya jawab bahwa itu keinginan saya sendiri..
"ooo,,,man hijab dust daram, Adam khub"

 Ada sedikit ekspresi takjub atau mungkin lebih cenderung ke heran setelah ia mendengar jawaban saya. Mungkin yang ia kira, saya memakai hijab karena 'titah' suami.
dari ki-ka: Saale, Saale'smom, Mr. Reza, Mrs. Reza, Me
Beberapa saat kemudian, datang seorang wanita, dan anak perempuan. Mereka adalah tetangga Mr. Reza yang juga merupakan istri dan anak perempuan dari rekan kerja Mr. Reza. Saya tidak terlalu banyak ngobrol dengan Saale --nama anak perempuan itu-- dan ibunya.

Jam 8 tepat kami makan malam. Khonume Shahnooz tidak menyajikan masakan khas Iran. Ia memasak Ikan Goreng Tepung dengan saus tomat dan salad tomat, mentimun, bawang dengan apple vinegar. Rasanya mild dan enak sekali. Sangat berbeda dengan rasa masakan Iran yang dominan dengan Masala.

Satu hal yang saya asumsikan dari orang Iran , adalah mereka tidak terlalu sering minum air putih. Khususnya, minum setelah makan adalah optional, jadi tidak selalu disajikan air putih di meja makan. Jika ada minuman yang disajikan di meja makan, itu adalah minuman bersoda definitely not water, atau setelah makan mereka biasa minum teh. Pada jamuan-jamuan makan tidak ada satu orang pun yang mencari air putih ke dapur setelah makan, kecuali saya atau mas Adam. Padahal tipe makanan mereka bukan makanan berkuah.. kok gak seret ya.

Malam itu sebenarnya saya ingin sekali minum bergelas-gelas air putih, tapi gak enak ya bolak-balik ke dapur. Akhirnya saya minum Sprite yang disajikan,,dan abis itu kembung deh haha..

Setelah makan malam, minum teh, makan buah, dan ramai-ramai mencicipi dadar gulung isi peach* yang saya bawa, mas Adam pamit pulang karena ingin nonton bola. Saya berterimakasih untuk makan malam dan hadiahnya. Mr. Reza menelpon taksi untuk kami, dan kami pulang.

*Testimoni singkat tentang dadar gulung: 
Mr. Reza said "This is very good,, its so soft like ice cream,, im sure its good with cream caramel"
Khonume Shahnooz said "Hemmmm..its very delicious,, i take another one.. teach me how to make it"
Saale's mom
                     "Hmmm lembut ya..gemana ya caranya kira2 bikinnya"
                     "Nanti aku belajar dari dia, dan aku ajarkan ke kamu"
[ini bukan dia yang ngomong bahasa Indonesia ya,, haha..kira-kira terjemahan percakapan dengan khonume Shahnooz seperti itu:D]
Saale "Yeki dige mikhori?"
          "Bale.."

Di perjalanan saya sibuk meminta ide dari mas Adam tentang masakan Indonesia yang akan saya masak ketika giliran kami mengundang The Zands untuk makan malam minggu depan nanti. Sebenarnya Mr. Reza sudah pernah makan siang di rumah, kala itu beliau cerita bahwa beliau pernah makan daging ala masakan Indonesia, tapi lupa apa nama masakannya. Pengennya sih masak Rendang --secara itu kan THE MOST DELICIOUS FOOD IN THE WORLD ya..pas sekali untuk dibanggakan-- tapi bumbunya gak lengkap disini,, santan kelapa aja susah.. Atau Empal aja kali ya,,atau ayam penyet aja ya, kebetulan Mr. Reza suka pedas, atau sop buntut ya..?? argghhhhh bingung.. ada ide??

2 komentar:

How Sweet Abadan Is ? Edible !!!

2:43 AM oryza.sativa 6 Comments

6 komentar:

Caramelized Banana

9:41 PM oryza.sativa 3 Comments

Hari ini mas Adam tidak berangkat kerja, karena kemarin malam kami dapat undangan dari Mr. reza untuk datang ke rumahnya --Istri Mr. Reza , Khonume Shahnooz baru datang dari Swedia dan akan menghabiskan musim panas di Iran, jadi undangan makan malam itu sekaligus untuk memperkenalkan saya kepada istri khonume Shahnooz--

Jadii,, pagi ini saya buatkan sarapan untuk mas Adam, Pisang Karamel dibalut dalam --lagi-lagi-- kulit dadar:D


3 komentar:

Dadar Gulung Isi Buah

9:39 PM oryza.sativa 1 Comments

Kemarin, untuk kesekian kalinya saya diundang makan siang oleh Qobra
" Ory jaan Biya Injo,, Nohor khurd,, Sobuuur"

--Kalau ngomong sama saya, Qobra memang terpotong-potong begitu kalimatnya,,yang penting bagi Qobra saya bisa paham perkataannya.. aah sweet Qobra--

"Bale Qobra, Merci , Mr. Adam Khooneh, Kor na raft"
"Alli.. Khuub Biya Injo bo Mr. Adam"
"InsyaAllah Qobra"

Akhirnya saya tidak datang ke rumah Qobra, karena ketiduran. Malamnya saya antarkan sepiring Dadar Gulung ini sebagai permintaan maaf,


Saya lagi kerajingan bikin Eggroll, selain bisa dijadikan bahan olahan asin dan manis, kulit Risol ini obat kangen sama jajanan kenyil-kenyil khas Indonesia, khususnya saya yang sangat suka Dadar Gulung --kulitnya doang,, haha,, abis isinya yang kelapa dan gula merah itu terkadang terlalu manis-- .Kemarin saya buat dan buat lagi.

untuk isinya saya campurkan
3scoop vanilla ice sream
potongan buah [karena di Iran sedang musim panas, jadi buah yang musim adalah berbagai macam berry dan peaches]
1 sdt madu [optional]

biar lebih seru lagi taruh scoops ice cream di atas gulungan dadar.. sayangnya yang di foto sudah mencair ya ice creamnya..

1 komentar:

Dumpling Soup

10:44 PM oryza.sativa 3 Comments


Mas Adam gak terlalu suka sup ini, katanya


"Rasanya kayak sup roti, makanan anak kecil"

Iya, rasa dominannya memang hanya gurih, tapi lumayanlah kenyil-kenyil obat kangen sama tekwan.. haha.. saya dapet resep dari sini
menurut saya rasanya enak,, apalagi kuahnya,, waktu itu sup ini saya sajikan sebagai makanan pendamping lidah sapi panggang,, biar gk terlalu seret aja,, untuk temen makan chickpea pilaf juga bisa :)



3 komentar:

Lengua Steak a.k.a Beef Tongue

10:31 PM oryza.sativa 1 Comments

Ini pertama kalinya saya masak lidah sapi panggang . Ternyata rasanya enak sekali ya..--biasanya saya makan dalam bentuk sate padang yang ud kering-kering dan keras--. dan harganya jauuuuh lebih murah dari 1kg daging sapi di Iran yang mencapai 160.000 Riyal Iran untuk pure beef without fat. Harga lidah per kilo hanya setengahnya.
Berikut adalah salah satu resep olahan paling simple --selain tinggal digoreng aja-- yang bisa diterapkan ke lidah sapi. Layaknya saus barbecue, rasanya cocok untuk semua umur.
Tampangnya jelek ya?kayak areng? hahaha tapi rasanya enggak kok
Saus Barbecue yang saya pakai bukan yang botolan.. tapi home made [baca:hasil campur mencapur yang ada di sapur]
untuk sauce, saya campurkan,

1 komentar:

RISOL ISI SAYURAN

11:50 AM oryza.sativa 0 Comments

Akhirnya jenis gorengan yang saya buat bertambah. Sebelumnya cuma Bakwan dan hanya Bakwan. Andaikan ada tahu di Abadan, insyaAllah saya sudah buat tahu isi, karena gak ada, gorengan yang mungkin dibuat adalah yang berbahan campuran tepung, seperti Risol ini..









0 komentar:

HEAVEN DELIVERY 1

11:46 AM oryza.sativa 4 Comments

Malam-malam, sekitar jam 11.00 ketika saya sedang menyiapkan makan malam di dapur,, tiba-tiba saya mendengar suara mas Adam

"Baleeee..."

Naaah itu berarti ada tamu, mungkin si tamu ini sudah menggedor pintu pagar untuk kesekian kalinya, jadi mas Adam agak kenceng jawabnya

Saya tunggu....gak lama dari itu mas Adam masuk
"Dek,, kamu dicari Qobra"
Langsung sawi yang lagi saya cuci saya taruh dan lap-lap tangan dikit ke celana [haha jorok ya..]
"ooh iya sebentar"
Potato and Chicken Salad

4 komentar:

HEAVEN DELIVERY 2

11:41 AM oryza.sativa 0 Comments

Sedikit lagi musim semi berakhir, berganti dengan musim panas. Ibu-ibu lebih sering kumpul-kumpul di luar di depan pintu gerbang rumah mereka, duduk bersama-sama bergosip ria, ditemani Kalyuun atau Iranian shisa. Kebetulan saya baru selesai menggoreng risol isi sayuran, saya antarkan sepiring risol ke kumpulan ibu-ibu itu. Salah satunya sudah saya kenal, yaitu Khonume Musapur

"Khonum Musapur, Befarmain.. Ghazo,, Andonizi"
"ooh Azizam,, merci"

Keesokannya, malam-malam, pintu pagar digedor [bukan diketok, kalau diketok gak akan kedengeran ama orang yg di dalem :D], yang membuka mas Adam.

"Siapa mas?"
 ucluk-ucluk masku masuk membawa sepiring bubur. Aroma kayu manis langsung tercium.

0 komentar:

Iranian Engagement Party

8:14 AM oryza.sativa 2 Comments

Posting saya kali ini saya persembahkan untuk kakak ipar saya, mas Varih, yang meminta saya untuk menceritakan tentang kehidupan anak muda di Iran.Tetapi karena saya orangnya baik, saya akan ceritakan satu kejadian, yang sudah bisa mewakili gambaran umum kehidupan masyarakat Iran, dimana akan terlihat sisi terdalam dari seseorang apakah dia anak muda, orang dewasa, bapak-bapak, ibu-ibu, anak-anak ataupun nenek-nenek dan kakek-kakek.
Ya, Pesta! di Iran, pesta adalah salah satu wadah yang paling menampung ekspresi seseorang, di pesta, terserah dia mau ngapain aja. Terutama yang berhubungan dengan "move your body baby!" aka Dancing!!!


Salah satu pesta yang pernah saya hadiri adalah pesta pertunangan atau Esytighaal. Alhamdulillah tanggal 25 Maret kemarin, Mona, putri bungsu Qobra tetangga saya, bertunangan dengan Mellat. Saya dan mas Adam diundang ke rangkaian acara pertunangan tersebut. Untuk itu saya akan kupas tuntas disini tentang adat istiadat, tata cara, ornamen-ornamen pendukungnya.

Mengapa saya katakan sebagai "rangkaian acara pertunangan" , karena acara tunangan ini memakan waktu 2 hari. Hari pertama adalah acara perkenalan keluarga dan hari keduanya adalah hari 'Aqd.

Perkenalan Keluarga
KHASTEGARI

Keluarga Mellat datang dari Tehran, mereka tiba di sesuai dengan waktu yang dijadwalkan yaitu jam 8 malam. Setibanya di rumah Qobra mereka masuk dan duduk di tempat yang sudah disediakan, keluar lah Mona membawa nampan berisi minuman untuk disuguhkan, dimana setiap tamu mengambil langsung dari nampan yang disodorkan padanya. Gelas berisi teh hangat tersebut mereka letakkan di meja kecil persis di depan mereka.

Lalu, Mona membuka acara dengan salam dan mulai memperkenalkan anggota keluarganya yang sepuh-sepuh yang duduk bersebrangan dengan barisan tamu laki-laki. Sesudah itu giliran Mellat berdiri dan memperkenalkan anggota keluarga yang datang bersamanya*

*Pada moment ini, bahkan berlanjut sampai Isi Acara, dokumentasi dalam bentuk apapun belum diizinkan, karena bagi mereka ini adalah moment awal pertemuan dimana mereka belum begitu saling kenal, sehingga foto-memfoto dianggap kurang sopan [T_T]. Ini aja saya kena tegor abis ngambil foto ini hehe..


Inti dari pertemuan malam itu, selain perkenalan, juga untuk
1. Menentukan tanggal dan
2. Menentukan mas kawin atau mahar ketika menikah nanti.

Mahar dalam kebudayaan Iran adalah hal yang sangat absolute dan sensitive, karena jika persetujuan jumlah mahar tidak tercapai, pernikahan bisa gagal, dan dalam penentuan
jumlahnya tentu saja keputusan pihak wanita bersifat dominan.

Ketika mahar sudah fixed, selanjutnya adalah pembongkaran —apa ya istilah enaknya,
pemameran? yang jelas semua seserahan atau hadiah yang dibawa untuk Mona ditunjukkan ke keluarga Mona, sampai cookies yang dibawa pun dibuka dan dibagikan ke seluruh keluarga Mona yang hadir saat itu, dan yang berperan penuh dalam pembongkaran dan pemameran seserahan ini adalah pihak wanita keluarga Mellat, terlebih kakak kandung tertua.  Seserahan yang dibawa oleh keluarga Mellat, dimulai dari,

· Angustar [Cincin]

Sebelum Ibu Mellat memakaikan cincin yang dibawa untuk Mona, kakak kandung Mellat mengumunkan kepada semua orang yang ada di ruangan detail cincin yang dihadiahkan tersebut, kira-kira seperti ini kalimatnya,
“ Ini adalah cincin emas sekian sekian sekian bermata sekian sekian sekian”


Lalu disambut dengan sorak sorai kebahagiaan khas wanita Timur Tengah. Ingin tahu seperti apa, coba ucapkan dengan cepat dan nada melengking
“Arererererererererererererererererere” 
· Porche [bahan kain]
Lanjut dengan menunjukkan bahan kain,

“Ini adalah bahan kain jenis ini berukuran segini”

Kain tersebut lalu dipakainkan ke Mona —yang ternyata untuk jubah penutup pada ‘Aqd esok harinya— dan disambut lagi dengan “Arerere” tadi.

· Kafs [Sepatu]

Sama halnya dengan cincin dan kain, sepatu juga ditunjukkan ke semua orang yang hadir lalu dipakaikan ke Mona. —sepatu ini juga dipakai pada ‘Aqd esok harinya—

· Cookies
Bungkusan cookies dan semua manisan yang dibawa dibuka dan disuguhkan. Adik kandung Mellat menyodorkan cookies  ke masing-masing orang, sambil berkata
“befarmain, khohesh mikunam..”
[ silahkan,  you’re welcome..]

Di backstage [baca:dapur], saya sempat tanya Mona berapa jumlah mahar yang disetujui, Mona menjawab
“ One Zero Zero Zero ”

Saya bingung, apa maksudnya 1000? 1000 riyal? 1000 gram?
Maryam, kakak Mona membantu menjawab

“She means a thousand golden coins”
Saya langsung terkesima dengan banyaknya

“woooww Mona.. Ziyaad!”
“Are.. Momo Qobra..”

Ternyata Qobra memutuskan bahwa mahar untuk Mona adalah 1000 koin emas, yang berat 1 koin nya = 8 gr. Jadi jumlah totalnya adalah 8000 gr a.k.a 8 KILOGRAM KOIN EMAS!!!!!!*

*Saya dan mas Adam sempat ngobrol di luar rumah dengan kakak ipar Mona, Mansyur agha. Saya utarakan betapa takjubnya saya dengan jumlah mahar yang disepakati dan saya katakan bahwa di Indonesia belum ada yang menikah dengan mahar sebanyak itu. Lalu Mansyur agha mengatakan bahwa mahar tersebut tidak akan dibayarkan, melainkan hanya disebutkan saja, ibaratnya penghargaan yang dipatok Qobra untuk diberikan oleh Mellat terhadap anak gadisnya nanti. Mansyur agha juga menceritakan bahwa, dulu, ketika ia menikahi kakak Mona, Azita, Qobra meminta mahar 500 keping emas. Memang jumlah emas tersebut tidak dibayarkan dalam bentuk emas, namun dibayarkan dengan bentuk penghargaan dan penghormatan kepada istrinya.

 PENUTUP

Acara pertemuan keluarga ditutup dengan makan malam [nasi kebab] dan —ini dia yang seru— Baranziy.  Baranziy adalah menari sebagai ungkapan kebahagiaan —mirip India ya..:)— 

Acara tari menari ini ‘dipandu’ oleh adik kandung Mellat, dan yang diinisiasi untuk menari hanyalah Mellat dan Mona, sepuh-sepuh keluarga mereka me-nyawer mereka dan memberikan banyak uang yang diputar-putarkan ke atas kepala mereka sambil mengucapkan doa dan harapan-harapan kebaikan bagi mereka.




Musik yang diputar untuk menemani Baranziy bukanlah alunan musik tradisional, tetapi musik re-mix lagu-lagu top 40 Iran, yang hentakan iramanya sedikit mirip disco. Music diputar sangat kencang. Karena yang diinisiasi untuk menari hanyalah Mona dan Mellat, yang lain mengiringi dengan tepukan tangan.
Akhirnya setelah selesai makan dan menari keluarga Mellat pulang. Cipika-cipiki 3x sambil mengucapkan 
"hastana boshi"
"Zinde boshi"
artinya 
"Jangan lelah"
"Hidup lah" --maksudnya semangat kali ya..--

Setelah itu saya kira acara sudah selesai, ternyataaa BELUM, bahkan BARU DIMULAI!!! Begitu masuk ke rumah lagi ternyata giliran keluarga besar Mona yang menggelar 'private' Baranziy. Semuuuuua nya menari, yang gadis, yang jejaka, yang anak laki, yang anak perempuan, yang ibu-ibu dan yang nenek-nenek --saat itu yang tidak menari adalah yang bapak-bapak dan kakek-kakek-- 

Mona, Mellat dan Qobra
Untuk Baranzy, wanita memang dikenal lebih dominan [lebih rajin, lebih semangat, lebih inisiatif, lebih tahan lama haha,, pokoknya semuanya lebih!:D], gerakannya juga lebih bagus dan lebih enak dilihat dari laki-laki --ya wajar ya..-- sambil ber "Arerererererererererere" dan mengeluarkan siulan dengan memasukkan 4jari [telunjuk dan jari tengah kanan kiri] ke mulut --bener-bener supir bis deh, fiuhhh.--
Mohon maaf, saya tidak bisa mempublikasikan foto-foto 'private' Baranziy keluarga Mona, karena mereka semua lepas syal, dan mereka juga minta pada saya untuk tidak mempublikasikan --karena saya bilang akan saya taruh di internet [walaupun baru kesampean sekarang..hehe]
Ruuze 'Aqd

Hari kedua adalah Ruuze 'Aqd atau hari akad.

Di Iran, tidak pernah terlihat, khususnya di tempat umum, laki-laki dan perempuan berjalan berdua, kecuali mereka adalah suami Istri, atau masih keluarga dekat, yang jelas masih muhrim --tetapi memang jarang sekali, terutama ABG-nya, yang jalan berdua, walaupun muhrim-- 
Jika didapati laki-laki dan perempuan bukan muhrim jalan berdua, langsung diciduk polisi.Hebatnya polisi di Iran, mereka bisa tahu, mana yang muhrim mana yang bukan. Entah tahu dari mana, haha.. 

*Di Iran mayoritas pernikahan terjadi karena perjodohan, bahkan wanita karir sukses berumur 29 tahun pun akan mengandalkan orangtuanya dalam mencari suami. Tetapi ada juga yang menikah dari perkenalan di tempat kerja --seperti Lily dan Hamzah (atlit gymnastic kelas ring) suaminya, mereka adalah partner kerja di Gym tempat mereka berlatih. Ini bukan berarti Lily dan Hamzah 'pacaran' ya,, seperti yang Lily ceritakan pada saya, bahwa dia sama sekali tidak mengenal Hamzah sebelumnya, hanya tahu nama dan wajah saja karena mereka bekerja di tempat yang sama-- Berbeda sedikit kasusnya dengan Mona. Mona kenal Mellat karena mereka satu kampus di University of Isfahan. Mereka kuliah di Fakultas yang sama tetapi jurusannya beda, Mona jurusan Teknik Metalurgi, sedangkan Mellat jurusan Teknik Sipil. Mona dan Mellat juga hanya dalam hati saja --atau mungkin dengan isyarat mata [halah!!] menytakan bahwa "kita couple ya,,," hehe

Di hari kedua ini, tidak banyak acara yang digelar. Pagi hari Mona dan Mellat melakukan 'Aqd di catatan sipil setempat, lalu dilanjutkan makan malam bersama di Hotel Keyvaan di Amiri Street.
Saya dan mas Adam juga diundang. Kami berangkat bersama keluarga Mona, lebih tepatnya nebeng mobil kakaknya, Ehsan.
Sewaktu mau berangkat, Lily bertanya pada saya
"Ory you wear that clothes for tonight?"
"Yes, why? do i have to change my clothes?"*
"You dont have special clothes for tonight?"
"No, why?"
Lalu Maryam menyela
"Its Okay Oryza, you dont have to change your clothes"

*Waktu itu saya memakai terusan selutut warna cokelat dan kerudung tertutup seperti biasanya

Sesampainya di Hotel Keyvaan, kami dibimbing oleh office boy menuju restoran hotel. Ternyata belum banyak tamu yang datang, karena kursi masih banyak yang kosong. Saya dan mas Adam  mengambil tempat duduk di meja untuk 3 orang --sengaja, biar meja untuk 4-6 orang untuk keluarga Mona yang lain-- Tidak lama kemudian rombongan tamu lain datang, disusul dengan tamu dari pihak keluarga Mellat. Sebenarnya tidak terlalu banyak perbedaan undangan yang datang kemarin dan undangan yang datang hari ini. Hanya bertambah satu keluarga, yaitu keluarga Kaviyani, yang juga teman saya.

Setelah hampir semua kursi terisi, Mona dan Mellat datang, kami semua berdiri menyambut. Mona mengenakan gaun putih tanpa lengan yang ditutupi luaran cokelat, wajahnya full make up, rambutnya dikeriting, ditata ke samping dan ditutupi kain yang diberikan keluarga Mellat kemarin sampai ke ujung kakinya. Malam itu Mona terlihat cantik!.

Seperti pemberitahuan dari awal bahwa di hotel kami akan makan malam. Menu waktu itu adalah Joojeh Kebab (Kebab Ayam) dengan Ash (thick-lentil and bean soup) dan Salad sebagai entree dan appetizer.Porsi makan di Iran memang porsi kuli semua, saya kira hanya di rumah saja yang seperti itu, eeh ternyata di restoran hotel juga sama saja.
Setelah makan malam, kami langsung pulang. Tidak ada sambutan, atau sepatah dua patah kata sama sekali dari keluarga Mona maupun keluarga Mellat. Kami hanya makan malam, pulang, selesai --ya, setidaknya waktu itu saya pikir acara tersebut selesai disitu, ternyata saya salah-- 

Sesampainya di rumah Mona, saya kagetnya bukan main, pertam,a saya mendapati lampu berbentuk bundar dengan bola lampu kelap-kelip warna-warni menggantung di ruang tengah. Kedua, karena semua orang telah berganti pakaian, terutama yang perempuan --tidak mengenal umur-- , Manto dan syal mereka sudah mereka ganti dengan gaun pesta dengan panjang sekitar 10cm di atas lutut dan high heels yang mengkilat-kilta penuh dengan pernak pernik payet.  Dalam hati saya bergumam,

"ooooh ini yang dimaksud Lily tadi" 

Ternyata ada sesi Baranzy --lagi-- di rumah Mona, tidak seperti hari pertama, kali ini Keluarga Mellat juga ikut. 
Yakkk mulai!!! Setel musik kencang-kencang, nyalakan lampu, tepuk tangan, dan siulan jangan lupa ber-,
"Arerererererererere"

cadassss!!! hahaha! Sungguh wajah Iran yang sangat berbeda dari yang sehari-hari saya lihat. 
Saya lekas mencari Qobra untuk pamitan, karena besok mas Adam kerja, dan sudah waktunya istirahat. Walaupun demikian saya tetap bisa menikmati riuhnya pesta, karena dentuman musik, terdengar sampai ke rumah saya, bagaimana tidak? orang rumah saya dan Qobra bersebelahan :)

Untuk acara Baranzy hari kedua ini tidak ada dokumentasi yang bisa saya tampilkan, saya mohon maaaaaaaaaaf sekali, alasannya sama, karena mereka, yang perempuan, lepas syal semua... khusus untuk mas Varih, nanti lebaran bisa langsung liat videonya aja di hp ya..uncensored lah pokoknya hehe..

Abadan, 2012


 




2 komentar:

YARN BASKET

11:12 AM oryza.sativa 0 Comments

Alhamdulilah sekarang benang-benang sudha tidak berantakan, bertebaran dan berhamburan lagi..
kalau minat polanya,, email ke ory.sativa@gmail.com ya..

ps: available japanese pattern only

0 komentar:

SPOON CASE

10:58 AM oryza.sativa 0 Comments

Ini bukan kerajinan tangan

Lalu apa?!

0 komentar:

CUTE HAT CUTE FACE

10:52 AM oryza.sativa 2 Comments

Mas Adam paling gak suka kelihatan imut-imut, makanya rambutnya selalu dibotakin dan kumis dibanyakin, 

"Biar kelihatan gahar " katanya

masku,, kamu tetep aja imut,, whatever face you put on, you still look cute, jadi topi yang ini untuk aku aja yaa.. :D

Abadan_2012

PS. Alay banget Bu.. hahahaha.
 Madura, 2015 

2 komentar:

Welcoming Summer-Hat

10:47 AM oryza.sativa 0 Comments

Sudah masuk minggu kedua semenjak mas Adam berangkat kerja 1 jam lebih awal dari biasanya.

Jam 5 subuh!! Jemputan sudah menunggu di balik pagar

Menjelang musim panas ini, suhu memang sudah tidak bisa dikompromi lagi. Panasnya bisa mencapai 45-50 deg Celsius. Teman-teman kerja mas Adam di galangan mayoritas mengeluhkan ke Mr. Reza tentang panasnya suhu, sehingga mereka meminta untuk dipulangkan lebih awal.

Memang serius panasnya bo.. setiap pulang kerja bibir mas Adam pecah-pecah [padahal pas berangkat enggak lho! Sumpah] sampai kepalanya juga ikut-ikutan panas. 
Akhirnya saya putuskan untuk membuatkan topi untuk mas Adam, dan memang mas Adam juga ingin dibuatkan, selain untuk menundukkan rambutnya yang 'matahari' haha..

0 komentar:

EGG ROLL WRAPPER A.K.A KULIT RISOL

9:33 PM oryza.sativa 0 Comments

Gampang Simpel Legit Gurih dan yang pasti ini kulit risol anti pecah!!!


Bahan:
3/4 cup tepung terigu [all purpose]
1/4 sdt garam
3/4 cup/ 160ml air dingin
1 butir telur [yang gede]
2 sdm minyak kelapa atau sayur 

cara membuat:
kocok telur garan dan air lalu masukkan tepung sedikit-sedikit [1/3 tiap kloter haha].
Aduk rata sampai tepung tidak ada lagi yang menggumpal.
diamkan selama 15 menit.

siapkan wajan ukuran personal pan pizza :D.
panaskan wajan dengan api besar lalu sesuaikan panas dengan api kecil
masukkan adonan per 1/4 nya atau sesuaikan ketebalan dengan selera

untuk 8 lembar

0 komentar:

MUNTAZIRET *

10:05 AM oryza.sativa 3 Comments

Foto terbaru dari kami berdua.. sama-sama gendut.. dan saling mencintai hingga mati :D..
tebak foto itu diambil jam berapa? jam 7.30 malam.. lagi nunggu bis mau ke Line One [pasar tradisional di Abadan] mau beli buntut sapi banyak buat di sop..Alhamdulillah:)

*Muntaziret : menunggumu

3 komentar:

FROM ONE COUNTRY TO ONE MAN

8:39 AM oryza.sativa 7 Comments

CHANGING STATUS PART 2

" Yah begitulah cerita hidup saya selama 1,5th ini, 2minggu kemarin saya dikarantina untuk Diklat prajabatan seperti yang sudah saya ceritakan di atas, dan bertemu banyak teman baru dari seluruh Indonesia. sekarang saya sedang menunggu kehidupan datar saya selama ini, menjadi bergelombang, saya yakin itu dan saya siap!Lihat saja!"


Setelah mas Adam berangkat ke Iran, sehari-hari saya disibukkan dengan pekerjaan, persiapan pernikahan dan kegiatan pengumpulan informasi dan konfirmasi tentang proses, status, serta pertanggungjawaban seorang PNS jika ingin atau menghadapi suatu kondisi dimana ia harus mengikuti atau menemani suami di suatu tempat yang jauh dari tempat kerjanya.
Seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya di changing status part1, bahwa setelah kami menikah, bagi orangtua saya tidak ada toleransi untuk tinggal berjauhan, jika kondisi itu tidak bisa terwujud maka rencana yang sudah disusun untuk menikah terancam berstatus "pending". 

Kami berdua, mas Adam dan saya, tahu benar bagaimana seriusnya orangtua saya dengan ultimatum "pending" tersebut. Pertimbangan orangtua saya meng-ultimatum kami berdua diantaranya adalah kemungkinan bahwa setelah menikah, kami ;
  • Hidup berjauhan dikarenakan pekerjaan masing-masing [dimana kondisi ini jauuuuuuuh lebih banyak mudhorotnya dibanding baiknya, apalagi ini jauhnya bukan sekedar jauh, tetapi jauuuuh banget, karena itulah orangtua saya tidak bisa menolerir]
  • Saya terancam harus melepaskan pekerjaan saya, sedangkan saya tidak mau itu terjadi!!

Saya sempat ajukan ke mas Adam, bagaimana kalau di-pending dulu, lagi pula saya masih kepingin s2 dan mas Adam juga bisa "lebih ringan" untuk meniti dan mengembangkan karir. Merespon ajuan saya tersebut, mas Adam dengan tegas bilang,
http://t2.gstatic.com

"Sekarang, nikah itu sudah wajib hukumnya buat aku, mau ngapain lagi? kita sudah lama kenal. Apalagi nanti aku jauh di Iran. Rejeki itu udah ada yang ngatur dek.."





7 komentar: