Garden Dwellers; Sansevieria Cylindrica
Pertama kali saya melihat tanaman ini awal tahun 2012, di rumah kakak ipar di Blitar. Kala itu walaupun saya tertarik, saya tidak bertanya apa nama ataupun jenisnya. Sampai suatu waktu di awal tahun 2013 ketika saya membeli barang elektronik dari seorang Bapak di rumahnya di Kemang, saya bertemu lagi dengan tanaman ini. Saya minta dari si Bapak 1 rumpun Sansevieria sebagai bonus dari transaksi pembelian. Melihat ketertarikan saya akan tanaman si Bapak memberi bonus tambahan berupa 1 rumpun lidah buaya yang ukurannya sudah jumbo. Saya Girang!
caterpillar on the tip of sansevieria cylindrica |
Kemudian hari akhirnya saya tahu, bahwa nama tanaman ini adalah Sansevieria Cylindrica. Tanaman yang satu genus dengan lidah mertua tetapi berbeda jenis, yang ini jenisnya cylindrica, karena bentuk batang/daunnya seperti silinder.
Banyak informasi yang saya dapatkan tentang Sansevieria Cylindrica, baik tentang perawatan, pembiakan, dll, tapi yang ingin saya bagi di sini adalah pengalaman pribadi saya dengan tanaman ini. Mulai dari menanam, peranakan, perawatan, dll. Tanaman ini bagi saya,
- Ketahanan hidup yang tinggi. Ditinggal mudik up to 3 bulan, tanpa disiram, insyaAllah tidak akan masalah.
- Tidak pilih-pilih tempat. Ditaruh di tempat teduh, OK, full sinar matahari, OK, sinar matahari pagi saja, OK, sinar matahari siang-sore saja, OK (untuk rumah yang hadap ke Barat)
- Mudah berkembang biak. Tanam 1 rumpun Sanseviera di pot berdiameter 40-50cm. InsyaAllah dalam 2-3bulan akan tumbuh anakan, atau jika ada 1 batang yang sudah tua, biasanya yang terbawah dari rumpun, pisahkan dan tuncep aja ke tanah,, 1-2bulan kemudia insyaAllah akan tumbuh tunas-tunas baru di sekitar batang tadi.
- Cocok dengan pupuk alami. Saya tidak suka pupuk kimia. Untuk semua tanaman yang sedang dalam kategori "prioritas" entah dengan alasan baru dibeli, lagi hobi, gak sabar pengen lihat bunganya, sedang sakit dan butuh perawatan ekstra, atau sedang masa penyembuhan, saya selalu dan hanya menggunakan air cucian beras dan air cucian ikan/ayam/daging pokoknya yang ada darah-darahnya. It works the best!
- Bunga yang indah dan luar biasa wangi. Aaaaah despite the easy maintaining, the flower is the jackpot.
- Bebas hama. Binatang yang hinggap dan bermain-main banyak, tetapi tidak mengganggu kesehatan tanaman, apalagi sampai memakan.
- Tahan penyakit. Belum pernah sakit, tiba-tiba layu atau kelihatan tidak fit.
- Tidak perlu perlakuan khusus. Ibaratnya orang sunda yang bisa bertahan dengan sambal dan lalapan, Sanseviera ini ya dengan air dan sesekali air cucian beras, hehehe, dan lagi tidak perlu sering di siram. Cukup 3-5 hari sekali.
- Tanaman yang amat sangat disarankan untuk yang ingin memulai tanam-menanam, karena mudah tumbuh dan sulit mati, kecuali ajalnya sudah tiba.
Semenjak pulang dari Iran, dan menyewa rumah di Limo, Depok, saya mulai suka tanam menanam (ceritanya tidak sempat diposting, maklum moody blogger hehehe). Alhamdulillah lahannya ada walau tidak luas. Waktu itu anakan Sanseviera saya sudah banyak sekali, sayang saat pindah kemarin tidak bisa dibawa semua, yang saya bawa ke Madura hanya 1 pot besar berisi Sanseviera pertama yang saya punya (hadiah bapak Kemang tadi) dan keempat anaknya. Dua pot Sanseviera di gambar di atas adalah anakan yang sudah saya pisahkan dari pot utama. Begitu dipisah seminggu kemudian mereka berbunga bersamaan.
Menurut saya tanaman Sansevieria ini amat sangat cocok untuk orang yang ingin coba berkebun namun tidak suka repot. Perawatan mudah, bentuk unik, bunga indah dan wangi, semua kriteria dasar untuk dijadikan tanaman hias di rumah Anda ada di Sansevieria Cylindrica.
Jadi, Selamat mencoba!
0 komentar: