Garden Dwellers; Sansevieria Cylindrica

10:16 PM oryza.sativa 0 Comments

Pertama kali saya melihat tanaman ini awal tahun 2012, di rumah kakak ipar di Blitar. Kala itu walaupun saya tertarik, saya tidak bertanya apa nama ataupun jenisnya. Sampai suatu waktu di awal tahun 2013 ketika saya membeli barang elektronik dari seorang Bapak di rumahnya di Kemang, saya bertemu lagi dengan tanaman ini. Saya minta dari si Bapak 1 rumpun Sansevieria sebagai bonus dari transaksi pembelian. Melihat ketertarikan saya akan tanaman si Bapak memberi bonus tambahan berupa 1 rumpun lidah buaya yang ukurannya sudah jumbo. Saya Girang!


caterpillar on the tip of sansevieria cylindrica


Kemudian hari akhirnya saya tahu, bahwa nama tanaman ini adalah Sansevieria Cylindrica. Tanaman yang satu genus dengan lidah mertua tetapi berbeda jenis, yang ini jenisnya cylindrica, karena bentuk batang/daunnya seperti silinder. 

Banyak informasi yang saya dapatkan tentang Sansevieria Cylindrica, baik tentang perawatan, pembiakan, dll, tapi yang ingin saya bagi di sini adalah pengalaman pribadi saya dengan tanaman ini. Mulai dari menanam, peranakan, perawatan, dll. Tanaman ini bagi saya,


  • Ketahanan hidup yang tinggi. Ditinggal mudik up to 3 bulan, tanpa disiram, insyaAllah tidak akan masalah.

  • Tidak pilih-pilih tempat. Ditaruh di tempat teduh, OK, full sinar matahari, OK, sinar matahari pagi saja, OK, sinar matahari siang-sore saja, OK (untuk rumah yang hadap ke Barat)

  • Mudah berkembang biak. Tanam 1 rumpun Sanseviera di pot berdiameter 40-50cm. InsyaAllah dalam 2-3bulan akan tumbuh anakan, atau jika ada 1 batang yang sudah tua, biasanya yang terbawah dari rumpun, pisahkan dan tuncep aja ke tanah,, 1-2bulan kemudia insyaAllah akan tumbuh tunas-tunas baru di sekitar batang tadi.

  • Cocok dengan pupuk alami. Saya tidak suka pupuk kimia. Untuk semua tanaman yang sedang dalam kategori "prioritas" entah dengan alasan baru dibeli, lagi hobi, gak sabar pengen lihat bunganya, sedang sakit dan butuh perawatan ekstra, atau sedang masa penyembuhan, saya selalu dan hanya menggunakan air cucian beras dan air cucian ikan/ayam/daging pokoknya yang ada darah-darahnya. It works the best!

  • Bunga yang indah dan luar biasa wangi. Aaaaah despite the easy maintaining, the flower is the jackpot.

  • Bebas hama. Binatang yang hinggap dan bermain-main banyak, tetapi tidak mengganggu kesehatan tanaman, apalagi sampai memakan.

  • Tahan penyakit. Belum pernah sakit, tiba-tiba layu atau kelihatan tidak fit.

  • Tidak perlu perlakuan khusus. Ibaratnya orang sunda yang bisa bertahan dengan sambal dan lalapan, Sanseviera ini ya dengan air dan sesekali air cucian beras, hehehe, dan lagi tidak perlu sering di siram. Cukup 3-5 hari sekali.

  • Tanaman yang amat sangat disarankan untuk yang ingin memulai tanam-menanam, karena mudah tumbuh dan sulit mati, kecuali ajalnya sudah tiba.

Semenjak pulang dari Iran, dan menyewa rumah di Limo, Depok, saya mulai suka tanam menanam (ceritanya tidak sempat diposting, maklum moody blogger hehehe). Alhamdulillah lahannya ada walau tidak luas. Waktu itu anakan Sanseviera saya sudah banyak sekali, sayang saat pindah kemarin tidak bisa dibawa semua, yang saya bawa ke Madura hanya 1 pot besar berisi Sanseviera pertama yang saya punya (hadiah bapak Kemang tadi) dan keempat anaknya. Dua pot Sanseviera di gambar di atas adalah anakan yang sudah saya pisahkan dari pot utama. Begitu dipisah seminggu kemudian mereka berbunga bersamaan.

Menurut saya tanaman Sansevieria ini amat sangat cocok untuk orang yang ingin coba berkebun namun tidak suka repot. Perawatan mudah, bentuk unik, bunga indah dan wangi, semua kriteria dasar untuk dijadikan tanaman hias di rumah Anda ada di Sansevieria Cylindrica. 

Jadi, Selamat mencoba!

0 komentar:

Garden Dwellers; Manaca

9:33 PM oryza.sativa 0 Comments


3 baby Caelifera on Brunfelsia Uniflora (Manaca)

0 komentar:

Bamboo Planter

9:19 AM oryza.sativa 0 Comments


Above: Mentha Piperita, below: Solanum Lycopersicum, 

0 komentar:

Heaven Delivery 5

9:39 AM oryza.sativa 0 Comments

Adegan 1

Latar: Dapur kos Denizli

Sore itu, jam 4, seperti biasa menyiapkan makan malam untuk mas Adam. Di tengah-tengah suara gemericik minyak panas bercampur air dari terong yang sedang digoreng, ada suara wanita dengan lembut menyapa dari belakang .


Ibu Kos : " Masak, mbak? "

Saya : " Iya, Bu." Sambil memutar badan ke arah sumber suara.

Ibu Kos : " Hari ini puasa, mbak? "

Saya : " Iya, Bu." Sambil membatin dalam hati "kok tau.." . " Ibu juga? "

Ibu Kos : " InsyaAllah "

Si Ibu pun berlalu, dan Saya melanjutkan menggoreng terong.

0 komentar:

Living Cost In Surabaya; A Brief Stay

8:51 AM oryza.sativa 1 Comments

Tangga menuju lt.2 museum De Javache Bank, Surabaya


Akhir Januari lalu, mas Adam mendapat kesempatan kerja di perusahaan baru, PT. Bintang Timur Samudera (BTS), sebuah galangan kapal di Surabaya, Jawa Timur. Ini adalah kesempatan bagus untuk karir dan pengembangan ilmu mas Adam, karena perusahaan itu adalah perusahaan kapal berbahan alumunium, sebelumnya, mas Adam berkutat di pembuatan kapal berbahan fiberglass. Setelah menyelesaikan gono-gini di perusahaan lama, mas Adam resmi bergabung di BTS semenjak Maret 2015 dengan 3 bulan masa percobaan.

Mas Adam berangkat ke Surabaya akhir Februari. Lalu saya? ya ngintil aje, hehehe. Rutinitas bagaimana? rutinitas yang mana ya..? :D . Senang? tentu!, karena memang itu alasan utama saya berhenti kerja sejak 3 tahun lalu, agar tidak ada lagi kendala ketika mas Adam harus pindah lokasi kerja, lagi. Namun kami tidak berangkat bersama. Saya menyusul ke Surabaya dua minggu setelahnya, menunggu mas Adam menemukan tempat kos yang cocok. 
Sebelum berangkat ke Surabaya, informasi yang saya dapat dari internet bilang Surabaya itu puuuuuuanas! dan benar, puuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuanas ternyata.
Tidak berlebihan kalau saya bilang panas dengan panjang begitu. Gambarannya begini, jika Anda dalam keadaan haus lalu memutuskan untuk jalan sebentar ke Alfamart terdekat yang jaraknya kurang lebih 250m, ada kemungkinan besar Anda akan merasa pusing bin kliyengan, dan di 20m pertama berbalik arah pulang menuju kos-an karena pandangan mata Anda sudah gelap karena dehidrasi. Ya siapa suruuuh jalan-jalan panas-panas sambil puasaaa hehehe.. 
Baiklah, saya akan jabarkan secara umum 2 aspek penting tentang survival di tempat baru, yaitu food and shelter (istilah lo mameeen..). Informasi faktual (bukan aktual, karena harga dolar mepet ke Rp.14.000 bo! bisa aja naik harganya ya,,) harga kos dan fasilitasnya dan juga biaya makanan sehari-hari selama saya di Surabaya, karena saya gak terlalu banyak jalan-jalan plesiran keliling kota, dan lagi cerita singkat tentang jalan-jalan akan dibahas di SURABAYA, A BRIEF STAY 2. Oiya, level kos dan harga makanannya bukan level mahasiswa ya,, ini level biaya kos dan makan untuk pekerja yang tinggal bukan di daerah dekat kampus. jadi jangan dibandingkan dengan harga kos-kosan dan makanan di warung makan di sekitar ITS atau UNAIR atau kampus lainnya.. oke oke..?. Berikut penjabarannya:

TEMPAT TINGGAL / KOS

Di Surabaya kami menyewa kamar kos pasutri di daerah Perak -- kira-kira 3-4km dari Dupak, kantor mas Adam -- tepatnya di Kost Denizli JL. Tanjung Torawitan no.24. Kos Denizli adalah bangunan terdiri dari 3 lantai. Lantai dasar terdapat parkir mobil dan motor, kafetaria, dapur, kantor administrasi dan usaha bordir pemilik kos. Lantai 2 dan 3 terdapat ruang tamu, gym (yang terbengkalai dan tidak aktif) dan kamar-kamar penyewa kos. Harga sewa kost Denizli berkisar Rp.1.500.000 - Rp.2.500.000 . Kami membayar sewa Rp.2.250.000/bulan, ini yang kami dapatkan,

Fasilitas standar
Ruang tamu lantai 2
  • Kamar 3x3.5m
  • Springbed Queen +  bantal guling
  • Lemari baju dua pintu
  • Nakas
  • TV + saluran TV kabel
  • AC
  • Wifi
  • Kamar mandi dalam

  • Keranjang pakaian kotor
  • Keset
Fasilitas ekstra
  • Sarapan ( nasi + lauk komplit + teh manis)
  • Laundry 
  • Air minum
  • Dapur + alat masak + alat makan
  • Kulkas (bersama)
  • Sprei + bedcover (diganti seminggu sekali)
  • Kamar dan kamar mandi dibersihkan setiap hari
  • Tempat parkir luas 
  • Ruang tamu luas
  • Kafetaria
Fasilitas ++
  • Ibu kos yang super ramah dan baik
  • Staff admin yang juga super ramah dan baik
  • Staff pembantu yang amanah, gesit dan bekerja sepenuh hati.. love love love
    Selisih Rp.250.000 dengan harga sewa paling mahal, yang tidak kami dapatkan adalah kursi+meja dan kulkas di dalam kamar. Jika memilih harga paling murah yang tidak didapat adalah kursi+meja, kamar mandi, TV di dalam kamar, dan ukuran ranjang single full (120x200cm), sedangkan fasilitas lainnya sama saja. Semua kamar di Denizli adalah untuk 2 orang, jadi setiap kamar berisi ranjang ukuran Queen atau 2 ranjang ukuran single full. Kamar mandi luar jumlahnya banyak dan selalu bersih.

    Jika saya diminta untuk mereview lalu memberi nilai, berdasarkan pengalaman 1 bulan tinggal di kost Denizli, saya akan beri nilai 7, mengapa? karena airnya gak enak hehehe maaf ya ibu kos,,. Ya, air mandinya air PAM dan rasanya keset aneh --harap maklum, seumur hidup saya pakai air tanah, jadi tidak punya pengalaman dengan air PAM sebelumnya-- dan air untuk flush toiletnya keruh. Sedari awal memang sudah diberi tahu bahwa air penyiram toiletnya keruh dan berbau gak enak walau tidak menyengat, karena itu bukan air PAM, melainkan air tanah (ya maklum namanya juga daerah dekat laut, wajar air tanahnya tidak bagus)..#sabar.

    MAKANAN/KULINER

    cafe Denizli 
    Sebagai anak kos, ada dua opsi cara mendapatkan makanan yaitu food gathering (beli) dan food producing (masak) hehehe. Tiap opsi ada konsekuensinya.

    Opsi 1 masak sendiri dengan konsekuensi tidak ada keberagaman menu, karena walaupun di tempat kos ada dapur, fasilitasnya minim. Alat dapur seperti panci, wajan, sutil, codet, ulekan, dll ukuran mini. Wajan yang ada hanya muat untuk 1 telor sekali goreng, tempe, ikan pindang dan panganan ukuran kecil dan menengah kecil (???) lainnya. 

    Opsi 2 beli atau jajan, dengan konsekuensi MAHAL--sekali lagi, bagi saya--

    Akhirnya kami jalani opsi satu di minggu pertama sampai pertengahan minggu ketiga, pake khilaf (baca: kuliner tiap malam, namanya juga di tempat baru ya,,nyobain tempat makan recommended dari web judul besarnya, tapi kenyataannya hampir tiap malam makan Bebek Cak Yudi, Ampel, Bakso Bogo dekat kosan, males jauh-jauh karena belum hapal jalanan dan polisi Surabaya reseh polll #sudahkenatilangkena120rb)

    OPSI 1


    Pola makan opsi 1 ini, saya dan mas Adam menghabiskan sekitar 1-1.5juta/minggu (maklum masih norak sama kuliner di tempat baru). Bagi saya itu angka yang gak masuk akal untuk makan tok dan hanya berdua. Kedai yang paling sering saya kunjungi tentu saja Bebek Cak Yudi karena bersebelahan pas dengan kosan, jadi tinggal ngesot, hore!. Kedua paling sering adalah kebab dan kebuli Ampel, yang lainnya cuma 1-2 kali.
    Kafetaria kos Denizli sebenarnya juga menyediakan makanan, tapi saya cuma sekali memesan nasi goreng, yang menurut saya rasanya biasa saja dan lebih enak hunting nasi goreng pinggir jalan di sekitar Perak.


    http://wisatakuliner.com
    1 porsi nasi Bebek Cak Yudi Rp.17.000
    1 porsi nasi empal cak Yudi Rp.15.000
    uritan bebek Rp.8000
    es teh manis Rp.4000


    http://jalansambiljajan.blogspot.com
    Nasi Kebuli Umayyah Rp.18.000
    es teh manis Rp.4000


    http://c2o-library.net
    Kebab ampel Rp.12.000
    Beef Gyros Rp.14.000


    https://widadhasny.wordpress.com/2014/04/
    1 porsi Bakwan Bogo Rp. 18.000
    jeruk Rp.5000



    Jajanan wajib
    Bourda Bakery ! Rp.8000-Rp.20.000
    OPSI 2

    deep fried brinjal with fresh sambal ulek terasi
    Insyaf dari jajan lalu menghemat dengan masak sendiri,, tapi yaa.. itu.. menunya jarang bisa berganti (another excuse untuk kemalasanmu naaak!). Menu harian tidak jauh dari sambal terong, lalap sawi putih, dadar telor, ikan pindang, tahu tempe goreng, Alhamdulillaaaah.

    Memakai opsi 2, pengeluaran untuk makan jauh menurun (yaeyalaah,,) ke angka Rp.300.000/minggu. Apalagi menunya tidak jauh dari terong dan yang saya sebutkan di atas. Misalnya pun ada sedikit penyimpangan seperti bikin spaghetti dengan saus daging giling, tetap tidak akan semahal jika beli.


    HARGA PANGAN

    Jika dibandingkan dengan harga pangan di Cinere, Depok, harga pangan di Surabaya tidak jauh berbeda. berikut harga pangan yang pernah saya beli di pasar 

    Terong  Rp.5000./kg 
    Tahu ukuran sedang Rp.500/bh
    Tempe Rp.1000-5000/bh
    Telor Rp 18.000- 20.000/kg
    Cabai rawit setan Rp.20.000-25.000/kg
    Bawang merah Probolinggo Rp.16.000-20.000/kg
    Bawang putih kantil Rp.35.000-40.000/kg
    Ikan pindang Rp.3.500-5000/kotak bambu
    Kerupuk goreng pasir Rp.6000/plastik besar

    Jadi untuk masyarakat Jabodetabek (khususnya Depok) yang akan lebih lama tinggal di Surabaya, jika memakai gaya makan opsi 1, biaya makan tidak akan banyak berubah. Tergantung menu dan pilihan.

    kosan-pasar
    Omong-omong tentang pasar, ada satu pasar terdekat dari Jl. Tanjung Torawitan, kira-kira 2km ke arah selatan di Jl. Gresik. 
    Saya tidak tahu apa nama pasar itu, yang jelas pasar itu cukup besar dan lengkap. Obrolan antar pedagang yang terdengar dan kata-kata yang terlontar ketika menawarkan dagangan, memberi tahu saya bahwa pedagang di pasar itu mayoritas adalah orang Madura. 
    Di pasar itulah pertama kali saya mendengar " taiye'! " secara live! Alhamdulillaaah :D. Di pasar itu juga pertama kali saya melihat daun Kelor dijual ikatan layaknya kangkung dan bayam, dan di pasar itu juga saya menemukan Menungo a.k.a Srikaya. Buah dengan rasa dan tekstur surgawi. Saya dan mas Adam bisa menghabiskan up to 2kg Menungo sekali makan. Alhamdulillaaah!. 
    Tetapi sayangnya, saya tidak sempat mengabadikan pasar itu dalam satu gambarpun, dan saya mengunjungi pasar itu di minggu terakhir saya tinggal di Surabaya. Walaupun dalam seminggu itu saya beberapa kali ke pasar itu, entah kenapa saya tidak kepikiran untuk mengambil gambar.#menyesal

    Daerah Perak adalah daerah dekat pelabuhan dan jalan utamanya banyak dilalui truk besar dan tronton, Identik dengan asap knalpot dan suara bising. Tapi .... taman kotanya juga dahsyat! Taman pembatas jalan antara Jalan Perak Barat dan Perak Timur  sampai menuju pelabuhan, luuuuuar biasa rindangnya, menjadikan jalan dan lingkungan sekitar yang dilalui tronton dan truk tadi ademmmm (baca: radius 20m dari taman kota, lebih dari itu tergantung ada pohon yang menaungi atau tidak, kalau tidak yaaa terik! hehe)

    Sekian cerita singkat tentang kehidupan kos dan makan anak kos yang saya jalani di Surabaya. Semoga saya bisa cerita hal lain tentang kota ini di posting berikutnya, karena kali ini, just a brief story from a brief stay.

    1 komentar:

    Heaven Delivery 4

    9:04 AM oryza.sativa 0 Comments


    R : Riri, panggilannya
    I  : Indah wajahnya
    D :Dapur tempat favoritnya
    Z : Zaza teman dekatnya
    T : Terampil tangannya
    O : Orangnya pintar, cantik, baik, sholehah
    N : NHI kampusnya
    I  : Indonesia negerinya (maksa)
    A : Anggun dan nikmat kreasinya, contohnya choco almond cookies di samping ini:)))

    Terima kasih adikku Ridztonia Rahma Yuanisa untuk kemasan manis yang dibuat dengan penuh cinta dan dikirim jauh-jauh dari Jakarta. Love you like a love song!
    Ini tanda mata awal dariku..

    0 komentar: