Embassy Oh Embassy

8:26 PM oryza.sativa 1 Comments


30menit di Kedubes Qatar
Awalnya saya berasumsi bahwa tidak ada kantor Aljazeera di Indonesia [karena di what they called as ‘sarana informasi paling kumplit se-dunia’, GOOGLE, tidak tersedia]. Tapi karena kepentingan skripsi dan mau gak mau harus dapetin link ke Al-jazeera, akhirnya saya ke Kedubes Qatar yang ternyata membuktikan google tidak selalu menyediakan update informasi. Karena informasi dari tukang ojek lah yang berhasil membawa saya ke tempat yang tepat, bukan dari internet. Alamat kedubes Qatar yg berhasil saya dapat setelah mengetik kata kunci “alamat kedubes Qatar” pada google adalah di JL. Taman Ubud I no. 5 Kuningan Timur, Jakarta.. yang ternyata kantor kedubes Qatar sudah pindah ke JL.Mega Kuningan barat no.7

Saya belum begitu tahu daerah perkantoran kuningan, acuan saya hanya bertanya ke satpam2 dimana Jl.Taman Ubud. Satpam pertama yang saya tanyai adalah satpam pertama yang saya lihat, saya agak lupa dia bertugas di kedutaan mana, yang jelas masih di pinggiran “kuningan raya”.
Ketika saya menyalakan lampu sen kiri, pak satpam langsung tahu bahwa saya mau nyamperin dia walaupun dia belum tahu tujuan saya, dengan lemah gemulai dia melambai2kan tangannya bergerak2 ke arah dalam agar saya mmngikuti instruksinya untuk meminggirkan Umar [motor Suzuki skywave B6724EJY, yg sangat saya sayangi walaupun jarang saya cuci..Umaaar oh Umaaar]]

Ory : [dengan muka semanis mungkin walau gak yakin kelihatan karena tertutup helm] “permisi pak,,jalan taman ubud di mana ya pak?”
Papam [bapak satpam] : “kedutaan besar mana BU?? “
----yang ditanya jalan taman ubud, dia malah balik nanya keduataan besar mana..hmmmm satpam yang inisiatif-----
Ory : [bergumam dalam hati --aduh bapaaaak,,do I look like a mother to you? Badan singset gini n gak ada tanda2 pernah melahirkan mosok iyo dipanggil ibu, padahal jaket motor udah dipilih yang paling trendi masa kini, warnanya juga udah dipilih warna pink warnanya kaula muda, masiiih juga dipanggil ibu]….”kedubes Qatar”
Papam : “oh ibu belok kiri di belokan pertama abis gedung ini, nah di situ ada India, Iran, Bangladesh, ibu cari aja….”
Ory : [bergumam dalam hati--perasaan yang ditanya Qatar, kok yang di sebutin, India, Iran, Bangladesh???] “..Makasih pak..”
[belok kiri di belokan pertama abis gedung ini..] setelah belok kiri, bener kata Papam tadi, saya melihat gedung kedubes India, Bangladesh,,,terus Qatarnya dimana??? Sampe di perempatan, saya bingung arah mana yang harus di ambil, Alhamdulillah ada tukang ojek di pinggir jalan.
Ory : “permisi pak jalan taman Ubud arah mana ya pak?“[masih percaya dengan informasi dari google]
Dojek [driver ojek] : “oh ke kiri lurus teruus, pertigaan belok kanan”
Ory : “kiri lurus terus, petigaan belok kanan?”
Dojek : “iya, emang ibu [lagi2 ibu] mau ke kedutaan mana?”
Ory : “Qatar”
Dojek : “yeeeeee Qatar mah bukan di taman ubuud…ibu lurus aja pertigaan itu belok kanan terus ambil kiri”
Ory : “tapi alamatnya di jalan Ubud”
Dojek : “Kalo Qatar mah disono, bukan di jalan ubud, percaya ama saya daaaah…”
Ory : [iya daaaaah] “makasih ya pak..”
[lurus terus pertigaan belok kanan, belokan pertama belok kiri…] 

Tidak ada bangunan di awal Jl. Mega kuningan barat..yang ada hanya tanah kosong di tutupi rumput..kira2 50m dari depan jalan baru ada beberapa bangunan rumah mewah.



Kantor Kedubes Qatar yang ada di gambaran saya, adalah bentuk kantor yang mirip dengan kantor kedubes2 sebelumnya, yaitu bangunan layaknya kantor departemen [ya walaupun jauh lebih kecil], paling gak kayak kedubes Inggris lah


Di depan rumah mewah pertama ada tulisan Arab dari kuningan di tembok pagarnya awalnya saya agak ragu untuk berhenti, karena hampir tidak bisa mengeja tulisan arab yang ada dip agar, tapi setelah say perhatikan dengan seksama…..


bla bla bla…. Qof Tho Ra….bla bla bla” [maaf karena bahasa arab yang super pas2an saya Cuma bisa mengeja tiga huruf arab ‘Qof Tho Ra’ yang berarti berarti Qatar [kayaknyaaa,,,]

Akhirnya saya dengan pedenya masuk ke lingkungan rumah mewah tersebut..ada beberapa bapak2 yang lagi kongkow2 di garasi dalam sambil ngrokow2,,pas saya masuk mereka terlihat welcome atau lebih tepatnya semangat menyambut saya. Dalam hati saya jadi ge-er hehehehe sekaligus senang karena salah satu dari mereka, yang kelihatannya paling muda dan bertampang lumayan langsung mendekati saya..
Mas Roni : “maaf mbak parkir motornya jangan di sini..di luar ya,,”
Ory : “oh maaf ya mas,, saya gak tahu”
Akhirnya Umar harus di parkir di trotoar jalan.
Ternyata kantor kedubes Qatar itu berupa rumah dengan dua pilar super besar menjunjung atap teras rumah, khas mediterania. Ruangan pertama yang saya masuki adalah garasi. Dimana bapak2 tadi dan mas roni berkumpul. 
Di dalam garasi ada -kalo gak salah- 6 buah mobil mewah [2 merci, 2 bmw, alphard, lexus] dengan plat mobil berawalan CD.
Mas roni : “mau ketemu siapa mbak?”
Ory : “mau tanya2 tenatng beasiswa mas”
Mas Roni : “beasiswa??, emang dari mana mbak?”
Ory : “dari UI”
Mas Roni : “ya udah tinggalin aja KTP atau tanda pengenal lain, langsung aja ke atas, ketemuu….Fatihah namanya”
Ory : “makasih mas”

Untuk ke pintu depan saya harus menaiki kira2 15 anak tangga. Di pintu depan tertulis “ Dorong pintu agak kuat”. Mungkin saya terlalu kuat mendorongnya sampe tercipta bunyi yang lumayan menarik perhatian seorang bapak di resepsionis. Begitu masuk saya langsung melihat ada alat sensor persis seperti yang ada di bandara-bandara, dimana kita harus lewat ditengahnya dan kalo ada benda2 logam atau magnet akan berbunyi..setelah membuktikan bahwa diri saya dan barang2 yg ada di tas saya tidak berbahaya baru lah sya di persilahkan menuju meja resepsionis di sebelah kiri.

Resepsionis di kedubes Qatar lebih cendenrung menggambarkan kantor kecil yang terdiri dari 3 meja, satu meja tepat di belakang jendela adalah meja yang paling menarik perhatian saya, karena pemilik meja itu adalah satu2nya wanita bermuka khas Arab, dengan kerudung yang dipakai dengan khas Arab pula [pasmina bercorak yang dipakai nempel ke dahi dan seluruh pingiran wajah]. 2 meja lainnya adalah milik seorang bapak dan ibu yang dari fisiknya terlihat orang Indonesia asli yang fasih berbahasa Arab dan Inggris. Yang saya ketahui belakanagn bahwa bapak tersebut mengenal pimpinan Pondok pesantren saya dulu [Darunnajah Islamic Boarding school], yaitu pak sofwan manaf dan KH. Makhrus Amin.

Ory : “ Assalamualaikum”
Fatihah : “ Wa’alaikumsalam..maa haalu lak? Apa bisa dibantu? What can I do for you?

--Di sambut dengan tiga bahasa sekaligus saya jadi bingung, awalnya saya ingin menimpali dengan bahasa arab,,tapi yang keluar Cuma,,,

Ory : “anaaaa……….”
Fatihah : “na’am mazaaa..???”

--lalu fatihah berpaling sebentar ke bapak,,[saya lupa namanya] dan berbicara dalam bahasa arab yang sangat cepat, dan bapak itupun meimpali dengan gak kalah cepat dan mereka tertawa bersama, dan saya tidak mengerti apa-apa, lalu fatihah berpaling lagi ke saya—

Fatihah : what do you need?
Ory : actually I need help for my research
Fatihah : okay,,,,
Ory : I wonder if Qatar embassy counld help me to get recorded about Aljazeera news?
Fatihah : aah,,you student?
Ory : yes..university of Indonesia
Fatihah : what degree??
Ory : bachelor mam,,im doing my final script and I need recorded about obama’s campaign n iran’s nuclear which Aljazeera presented

Fatihah : so your research is about Aljazeera? Not Qatar? Becoz what we can do to help you Is providing information about Qatar, wether culture, politic, economy et cetera , but for Aljazeera im afraid we don’t have any information,,maybe you should go to its office in Jakarta.

--fatihah berpaling ke ibu…[saya gak tahu namanya],,lalu berbicara dengan bahasa arab, yang mungkin artinya,,perintah untuk mencari tahu alamat Aljazeera di Jakarta---

Fatihah : what embassy can do and provide is all about Qatar. If you need information about education or culture or continuing study in Qatar we can help you,,but your research is not about that right?
Ory : im afraid so….
Fatihah : okay..

Sambil mengambil notes dari ibu,,,,lalu menyerahkannya pada saya..

Fatihah : heres the address deutsche bank building jalen imam bong,,bongcul no.80 eleventh and thirteenth floor, eleventh floor for Aljazeera English and thirteenth floor for Aljazeera Arabic

---Deutsche bank building Jl. Imam Bonjol No.80 jakarta pusat-----

Ory : okay thank you mam,,I thought this office address is in jalan taman ubud?
Fatihah : oh we moved long time ago..

-----perjuangan tidak berhenti dsiiini, berlanjut ke daerah gedung2 pencakar langit Jakarta------
Berbuatlah sesuatu,,bahkan setan pun berbuat……………

Jakarta 19 Februari 2009

1 komentar:

UNTOLD STORY

1:48 AM oryza.sativa 0 Comments


Aku tertidur karena kelelahan menangis
Sampai aku takut dan tak mau terbangun, karena
Aku akan menangis lagi...


PS: this was a heart broken episode that make me agree to one thing, heart broken makes people a poet. indeed. haha.
Madura, 2015









0 komentar: