Rabbit As A Pet; The First 20 Days With Vidi & Vici

Tanggal 1 Muharram tiba-tiba kami beli 3 ekor kelinci, di pasar malam yang kebetulan sedang digelar di alun-alun bangkalan yang tidak sengaja kami kunjungi sepulang dari menonton festival lampion di Kamal yang ternyata sudah bubar 1 jam sebelum kami tiba. #kegiatanrandom hahaha. Mereka kami beri nama Vini, Vidi dan Vici. Vini dan Vidi berjenis lionhead sedangkan Vici berjenis angora. 





















Stek Tanaman Wijaya Kusuma


Calon bunga wijaya kusuma
Di post sebelumnya tentang tanaman Wijaya Kusuma, saya cerita bahwa teman saya berjanji akan mengirimkan bahan stek Wijaya Kusuma dari koleksi ibunya, dan sekitar seminggu setelah saya membeli wijaya kusuma di Blitar, paket berisi satu batang bahan stek Wijaya Kusuma datang.

Terima kasih Renyyyyyy muah muah muah.. Wijaya Kusumanya sudah sampai dengan selamat.

Dari penamilan fisik paket, kelihatan jelas bahwa teman saya memberi saya bahan stek yang lumayan besar. Ada tulisan " Hati-Hati, Jangan Dilipat" di badan paket. Saya berharap kurir ekpedisi amanah terhadap permintaan teman saya dan saya mendapatkan bahan stek yang utuh, tidak patah.
Ketika saya buka, hikhikhik, ternyata mayoritas badan tanaman sudah patah, ah ya sudah, tidak apa-apa, toh masih bisa ditanam.

Paket berisi wijaya kusuma
Bahan stek, kelihatannya utuh, tetapi hampir semua daun patah
Saya belum pernah menyetek wijaya kusuma, lihat dan pegang langsung saja barusan, tetapi entah kenapa waktu akan menyeteknya saya tidak mencari info terlebih dahulu di internet atau saya bahkan tidak bertanya pada teman saya itu bagaimana cara menyeteknya yang benar sehingga berhasil. Waktu itu saya hanya mengikuti insting dan memperlakukan bahan stek seperti biasa saya menyetek tanaman lain. Yang saya lakukan,

1. Menggunting bagian yang sudah patah 
2. Menyiapkan media tanam 
3. Menancapkan potongan bahan stek ke tanah sedalam 2-3cm
4. Taruh di tempat teduh
5. Siram setiap hari

Hari-demi hari saya lalui dengan memperlakukan stek wijaya kusuma dengan spesial. Saya prioritaskan air siraman beras untuknya, saya tengok setiap hari. Seminggu berlalu tanpa ada tanda-tanda pertumbuhan, biasanya waktu satu minggu sudah cukup untuk menunjukkan berhasil tidaknya stek tanaman, entah tunas baru, atau daun dan batang yang sempat layu jadi segar kembali. Dua minggu berlalu belum juga ada tanda-tanda tunas baru, saya mulai khawatir, apa gagal? Walau begitu perlakuan tidak saya ubah, sampai akhirnya menjelang minggu ketiga, saya mencari informasi tentang proses stek wijaya kusuma, mungkin saja ada yang salah dari langkah yang saya ambil. Ini info dari kebunbibit yang saya dapat:

1. Untuk memotong gunakan pisau tajam yang bersih. Pisau yang tajam diperlukan untuk mendapatkan hasil sayatan yang baik. Pisau itu juga mesti disterilkan dengan tissue yang diberi alkohol 95%. ==> saya pakai gunting tanpa sterilisasi ckckck..

2. Media yang digunakan berupa 2 bagian pasir, 1 bagian pupuk kandang, 1 bagian humus, 1 bagian akar pakis yang dihaluskan, sedikit Furadan, sedikit kapur dan arang. Penambahan akar pakis dimaksudkan untuk mendapatkan komposisi media yang gembur.==> maaan.. apa ini banyak banget ternyata komposisinya

3. Setelah media siap, dilakukan pemotongan daun sebesar 5 cm dari permukaan media. Bila permukaan potongan tidak rata, bisa dilakukan pemotongan ulang. Permukaan potongan bahan setek boleh lurus maupun miring. Yang perlu diingat, permukaan potongan harus mulus rata. ==> hmm.. oke seinget saya semua saya potong gunting rata hihihi

4. Langkah selanjutnya adalah mengoleskan hormon perangsang pertumbuhan akar di permukaan bekas potongan tadi. Setelah itu bahan setek diletakkan di tempat teduh selama 7-10 hari. Selain teduh, tempat tadi sebaiknya juga memiliki sirkulasi udara yang baik dan tidak lembap. Tujuannya agar bahan setek tidak layu karena terlalu banyak menguapkan air, dan tidak busuk karena terlalu lembap. Cukup yang berdiameter 10 cm. ==> i added no hormones!

5. Setelah 7-10 hari, bahan setek bisa ditanam. Penanamannya tidak usah terlalu dalam, cukup sekitar 5 cm saja agar setek tidak roboh, untuk tempat penanamannya bisa digunakan pot berdiameter 10 cm. ==> no waiting waiting, just right away to the soil

6. Tahap selanjutnya, penggantian pot dilakukan sesuai pertumbuhannya.==> ini mah waaay to go lah ya..

7. Setek yang baru ditanam tidak perlu disiram. Penyiraman baru diberikan 10 hari setelah tanam. Seterusnya penyiraman dilakukan seminggu sekali. Perlu diingat bahwa Epiphyllum tidak menyukai media yang terlalu basah. Karena itu pemberian air cukup dilakukan sampai medianya terlihat basah. ==> i watered everyday, every single day! God..!

8. Setek yang baru ditanam sebaiknya diletakkan di tempat teduh, dinaungi, tapi masih mendapat cahaya matahari dengan intensitas sekitar 50% atau lebih kecil dari itu yang tidak langsung menyinarinya. ==> finally, i did something right! hikhikhik

9. Dengan kondisi optimal, tanaman Epiphyllum dari setek akan berbunga dua-tiga tahun sejak penanaman. ==> eaaaa.. masih 2017 berarti..

Oke, dari 9 poin, hanya 1 poin yang saya lakukan dengan benar, satu! S A T U ! Satu!innalillahi waiina ilaihi raajiun,, terancam gagal kalau begini ceritanya, pantas saja sudah lama menunggu belum juga ada tanda-tanda perkembangan, kehidupan atau apapun, yaa setidaknya daun tidak layu,, tapi apa itu cukup sebagai tanda keberhasilan? 

Perbaikan yang bisa saya lakukan adalah stop penyiraman, yang lain sudah kadung dan tidak mungkin dilakukan. Walaupun sedih saya tetap optimis, karena daun dan batang tidak layu atau busuk, bahkan tetap segar. Dari artikel lain yang saya baca, walau belum bertunas baru, setidaknya segarnya daun pertanda bahwa bahan stek tidak bermasalah atau mati, hanya mungkin lambat menyesuaikan diri.

Akhirnya di minggu ke-empat mucul titik cerah! Ada tunas daun baru. Awalnya saya tidak ngeh kalau itu tunas baru, karena masih keciiiiiiiiiiiiiil sekali, tetapi dari kontrasnya warna dengan batang terlihat jelas bahwa itu adalah tunas baru! yeaaaaay Alhamdulillaaah lega, setidaknya keteledoran saya tidak mendzalimi ciptaan Allah yang satu ini.. hikhikhik..Mohon Ampuuun Gustiii.. 

Gambar di bawah adalah perkembangan yang sempat saya dokumentasikan dari proses stek wijaya kusuma. Dari batang tumbuh daun, dan dari daun tumbuh batang, SubhanAllaah tanaman yang unik! Walaupun jadi sedih lagi kalau mengingat poin nomor 9 di atas,, "tanaman Epiphyllum dari setek akan berbunga dua-tiga tahun sejak penanaman.." masih lamaaa.. hikhikhik.. berjuang terus ya man,, tanamaan,, aku akan maksimal merawatmu. Semangat!!!


Setelah 4 minggu masa penantian

Setelah 8 minggu masa penantian
Bangkalan, 2015

Chlorophytum Spider;The Fast Growing, Low Maintenance and Easy Multiplied Plant

Saya beli tanaman ini masih kecil, selain harganya akan lebih murah, saya percaya bahwa semakin awal dan lama Anda hadir mendampingi dalam proses pertumbuhan tanaman, akan semakin dalam dan kuat 'ikatan' Anda dengan tanaman itu. Jadi, hampir semua tanaman yang saya punya, saya beli ketika mereka masih anak atau seedlings, dan selalu saya ajak ngobrol setiap saya menyiram mereka. Sounds crazy right?! hahaha, Hasilnya? belum tau, karena so far belum ada yang menimpali atau tiba-tiba bergerak sendiri ke arah saya. Setidaknya mereka semua sehat dan tumbuh sesuai harapan saya. Alhamdulillaah..

2 months old

2 weeks old
Alasan utama saya membeli tanaman ini karena termasuk dalam tanaman yang bisa membersihkan udara dalam ruangan. Niatan awalnya akan saya letakkan di dapur, walaupun pada akhirnya tanaman ini tidak atau sejauh ini, belum saya letakkan di dalam ruangan manapun. 

Sekarang dia sudah beranjak remaja, sudah hampir 3 bulan dalam buaian pertumbuhannya terbilang cepat karena sudah menghasilkan seedlings yang dipancarkan melalui sulur-sulur seperti benang yang dikeluarkan laba-laba. Mungkin karena itulah tanaman ini disebut spider plant, atau karena ketika sulur-sulur itu mnyentuh tanah seakan mirip kaki pada laba-laba. 

Awalnya saya ingin membiarkan seedlings tersebut tetep attached pada induknya, tetapi mereka tumbuh kian besar dan jadi tidak enak dilihat kalau dibiarkan, jadi terkesan 'berat', bahkan ada yang cukup besar dan sudah mulai keluar akar kecil dari bawahnya, jadi sudah waktunya dipindahkan ke pot.
Amat sangat mudah memindahkan anakan spider plant ini, potong anakan dari sulur induknya lalu hanya perlu menaruh seedlings di atas tanah. Ya, taruh saja, tidak perlu menggali dan meletakkannya agak dalam, cukup di permukaan saja, dengan sendirinya akan keluar akar dari bagian bawah badan anakan. 

The seedlings from the mother in the pic above
extra seedlings less planter
Layaknya perawatan terhadap anakan tanaman, sebaiknya tanah selalu lembab, paling tidak perlu disiram 1x sehari, jangan kurang dari itu. Spider plant ini termasuk tanaman yang tahan panas dan juga cocok ditempat teduh, jadi amat sangat flexible untuk peletakannya. Di rumah, tanaman ini saya taruh di halaman depan yang mayoritas terpapar sinar matahari siang dan sore.
Untuk pupuk, saya tidak menggunakan pupuk kimia sama sekali. Sekarang di rumah ada dua kelinci dan kotoran kelinci baik pipis maupun 'pupus'nya bisa langsung digunakan sebagai pupuk alami. Sebelum pakai pipis dan pupus itu saya hanya beri air cucian beras dan cucian daging/ikan. Alhamdulillah cocok sekali dan sehat-sehat seperti yang punya haha.
Jika tidak ingin repot mengurus anakan spider plant ini, sebaiknya jangan tanam di pot, tanam langsung di tanah, jadi anakan yang nanti tumbuh langsung ketemu tanah dan tumbuh jadi tanaman baru. Jika dibiarkan spider plant ini bisa menutup permukaan tanah lho, jadi cocok juga untuk pengganti rumput. 
Tambah semangat berkebun ya teman-teman, salam dari Madura! hehehe..


Bangkalan, 2015